BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang.
Makalah ini kami buat berdasarkan atas materi
lanjutan dari oleh Dosen kami yakni Drs.H.Taisir Ibrahim M.Hum yang akan
menjadi bahan diskusi kami dalam persentasi berikutnya..dan kami membuat
makalah ini tidak semata-mata hanya untuk mencari nilai akan tetapi kami
berharap agar kami bisa menguasai penuh materi filsafat tersebut khususnya
mengenai akal dan bahasa dalam filsafat itu sendiri. Berhubungan dengan akal
dan bahasa dalam filsafat maka terlebih dahulu harus diuraikan pengertian
Filsafat Bahasa.
Filsafat Bahasa adalah pengetahuan dan
penyelidikan dengan akal budi mengenai hakekat bahasa, sebab, asal, dan
hukumnya. Hubungan bahasa dengan masalah filsafat telah lama menjadi perhatian
para filsuf bahkan sejak zaman Yunani. Para filsuf mengetahui
bahwa berbagai macam problem filsafat dapat dijelaskan melalui suatu analisis
bahasa. Sebagai contoh problema filsafat yang menyangkut pertanyaan, keadilan,
kebaikan, kebenaran, kewajiban, hakekat ada (meta fisika) dan
pertanyaan-pertanyaan fundamental lainnya dapat dijelaskan dengan menggunakan
metode analisis bahasa. Tradisi inilah oleh para ahli sejarah filsafat disebut
sebagai �Filsafat Analitik� yang berkembang di Eropa terutama di
Inggris abad XX.
Memang semua ahli
filsafat sependapat bahwa hubungan bahasa dengan filsafat sangat erat bahkan
tidak dapat dipisahkan terutama dalam pengertian pokok bahwa tugas utama
filsafat adalah analisis konsep-konsep dan karena konsep tersebut terungkapkan
melalui bahasa maka analisis tersebut tentunya berkaitan dengan makna bahasa
yang digunakan dalam mengungkapkan konsep-konsep tersebut. Perhatian filsuf
menjadi semakin besar ketika zaman abad pertengahan yang ditandai dengan tujuh
sistem utama yaitu Trivium yang meliputi gramatika, dialektika (logika), dan
retorika, serta Quadrivium yang mencakup aritmetika, geometrika, astronomi dan
musik. Akar-akar ilmu pengetahuan modern sudah mulai nampak. Dalam hal ini
bahasa juga sudah mengarah kepada pengembangan linguistik sehingga
pemikiran-pemikiran filosofisnya merupakan dasar pijak linguistik
tersebut.
Olek sebab itu ,
melalui makalah ini kami berusaha untuk membahas secara detail mengenai akal
dan bahasa dalam filsafat itu sendiri. Agar akal maupun bahasa itu jelas
definisi ataupun penjelasan mengenai keduanya tersebut.
B. Tujuan
1.
Mengenal proses berfikir manusia
2.
Mengembangkan cara berfikir Mahasiswa dalam membuat suatu karya
atau makalah yang akan didiskusikan
3.
Mengembangkan pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi
mengenai hakekat bahasa , sebab , asal , dan hukumnya.
4.
Memperluas kreatifitas dan aktivitas Mahasiswa dalam belajar
5.
Mampu menyusun bahasa yang singkat , tepat dan benar dalam
menyampaikan pendapat.
6.
Mahasiswa mampu berperan menjadi orang lain dalam hal
pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Akal
Akal menurut alquran Neurosains , lebih khususnya
menurut pengertian pra-Islam yaitu bahwa Memperhatikan alam sekitarnya dengan
otak , yang dimana otak adalah organ tubuh akal. Artinya akal itu sendiri
terdapat di dalam otak seseorang yang digunakan untuk berfikir dan berdasarkan
pemikiran itu maka lahirlah suatu ide atau gagasan mengenai suatu masalah yang
yang dipikirkan. Sebagaimana telah kita ketahui nahwa Allah menciptakan manusia
itu berbeda berdasarkan akalnya dengan mahluk hidup lainnya seperti hewan dan
tumbuhan. Dan akal itu sendiri diciptakan Allah untuk manusia agar digunakan
untuk berfikir.
Ilustrasi mengenai
akal bisa kita gambarkan dengan penggilingan padi yaitu :
Besi ==> OTAK
Mesin ==> AKAL
Beras ==> FIKIRAN
Artinya : jika hanya besi tanpa digerakkan
oleh mesin maka disebut tumpukan besi bukan mesin penggiling , sebab besi
tersebut akan dapat bekerja dan menghaislkan beras apabila ada mesinnya. Begitu
pula dengan otak , jika akal tidak dapat berfungsi untuk mengolah suatu pikiran
maka pikiran tersebut tidak akan pernah ada.Dan otak tanpa akalpun tidak bisa
bekerja sesuai fungsinya. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa akal ibaratkan
mesin yang sangat dibutuhkan untuk menghasilkan suatu pikiran . tanpa akal maka
segala Sesutu itu tidak dapat terseleaikan.
Pengertian Filsafat Bahasa
Filsafat Bahasa adalah pengetahuan dan
penyelidikan dengan akal budi mengenai hakekat bahasa, sebab, asal, dan
hukumnya. Adapun bahasa itu sebagai alat untuk menyatakan atau mneyampaikan
suatu fikiran yang merupakan hasil hasil dari kerja akal di dalam
otak.berdasarkan hal tersbeut Perhatian filsuf terhadap bahasapun semakin
besar. Mereka sadar bahwa dalam kenyataannya banyak persoalan-persoalan
filsafat, konsep-konsep filosofis akan menjadi jelas dengan menggunakan
analisis bahasa. Tokoh-tokoh filsafat analitika bahasa hadir dengan terapi
analitika bahasanya untuk mengatasi kelemahan kekaburan, kekacauan yang selama
ini ada dalam berbagai macam konsep filosofis. Berbeda dengan perkembangan filosofis
bahasa di Inggris, di Perancis terdapat suatu perubahan yang sangat radikal. F.
de Saussure telah meletakkan dasar-dasar filosofis terhadap linguistik.
Pandangannya tentang hakikat bahasa telah membuka cakrawala baru bagi ilmu
bahasa yang sebelumnya hanya berkiblat pada tradisi Yunani. Secara keseluruhan
filsafat bahasa dapat dikelompokkan atas dua pengertian
1.
Perhatian filsuf terhadap bahasa dalam menganalisis, memecahkan
dan menjelaskan problema-problema dan konsep-konsep filosofis.
2.
Perhatian filsuf terhadap bahasa sebagai objek materi yaitu
membahas dan mencari hakikat bahasa yang pada gilirannya menjadi paradigma
bagi perkembangan aliran dari teori-teori linguistik. (Kaelan, 1998 : 5).
Berdasarkan pengertian di atas bahasa sebagai
sarana analisis para filsuf dalam memecahkan, memahami dan menjelaskan
konsep-konsep, problema-problema filsafat (bahasa sebagai subjek). Dan yang
kedua bahasa sebagai objek material filsafat, sehingga filsafat bahasa membahas
hakikat bahasa itu sendiri. Hakikat bahasa sebagai substansi dan bentuk yaitu
bahwa bahasa di samping memiliki makna sebagai ungkapan pikiran manusia juga
memiliki unsur fisis yaitu struktur bahasa.
Berbicara mengenai struktur bahasa maka
termasuk kedalam peran bahasa itu sendiri sehingga Adapun Peranan Filsafat
Bahasa Dalam Pengembangan Ilmu Bahasa yaitu ;
Dimana telah dibicarakan tentang
pengertian filsafat bahasa, dan juga sudah diuraikan mengenai hubungan filsafat
dengan bahasa sangat erat, atau sangat penting. Begitu juga peranan (kegunaan) filsafat
bahasa, sangat penting dalam pengembangan ilmu bahasa. Kegunaan (peranan)
filsafat bahasa itu sangat penting pada pengembangan ilmu bahasa karena
filsafat bahasa itu adalah pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi
mengenai hakekat bahasa, sebab, asal, dan hukumnya. Jadi pengetahuan dan
penyelidikan itu terfokus kepada hakekat bahasa, juga sudah termasuk
perkembangannya. Pada dasarnya perkembangan filsafat analitika bahasa meliputi
tiga aliran yang pokok yaitu atomisme logis, positivisme logis, dan filsafat
bahasa biasa. Aliran filsafat bahasa biasa inilah yang memiliki bentuk yang
paling kuat bilamana dibandingkan dengan aliran yang lain, dan memiliki
pengaruh yang sangat luas, baik di Inggris, Jerman dan Perancis maupun di
Amerika. Aliran ini dipelopori oleh Wittgenstein.
Aliran filsafat bahasa biasa juga mempunyai
kelemahan-kelemahan antara lain , yaitu ;
1.
Kekaburan makna
2.
Bergantung pada konteks
3.
Penuh dengan emosi
4.
Menyesatkan
Untuk mengatasi kelemahan dan demi kejelasan
kebenaran konsep-konsep filosofis maka perlu dilakukan suatu pembaharuan
bahasa, yaitu perlu diwujudkan suatu bahasa yang sarat dengan logika sehingga
ungkapan-ungkapan bahasa dalam filsafat kebenarannya dapat
dipertanggungjawabkan. Kelompok filsuf ini adalah Bertrand Russell. Menurut
kelompok filsuf ini tugas filsafat yaitu membangun dan mengembangkan bahasa
yang dapat mengatasi kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam bahasa sehari-hari
ini. Dengan suatu kerangka bahasa yang sedemikian itu kita dapat memahami dan mengerti
tentang hakikat fakta-fakta atau kenyataan-kenyataan. Dasar tentang struktur
metafisis dan realitas kenyataan dunia yang menjadi perhatian yang terpenting
adalah usaha untuk membangun dan memperbaharui bahasa itu membuktikan bahwa
perhatian filsafat itu memang berkenaan dengan konsepsi umum tentang bahasa
serta makna yang terkandung di dalamnya. Sebagai suatu bidang filsafat khusus,
filsafat bahasa mempunyai kekhususannya,yaitu masalah yang dibahas berkenaan
dengan bahasa. Jadi peranan filsafat bahasa jelas sangat penting,
atau berpengaruh terhadap pengembangan ilmu bahasa. Namun berbeda dengan ilmu
bahasa atau lingkungan yang membahas ucapan tata bahasa, dan kosa kata,
filsafat bahasa lebih berkenaan dengan arti kata atau arti bahasa (semantik).
Masalah pokok yang dibahas dalam filsafat bahasa lebih berkenaan dengan
bagaimana suatu ungkapan.
Bahasa itu mempunyai
arti, sehingga analisa filsafat tidak lagi dimengerti atau tidak lagi dianggap
harus didasarkan pada logika teknis, baik logika formal maupun matematik,
tetapi berfilsafat didasarkan pada penggunaan bahasa biasa. Oleh karena itu
mempelajari bahasa biasa menjadi syarat mutlak bila ingin membicarakan
masalah-masalah filsafat, karena bahasa merupakan alat dasar dan utama untuk
berfilsafat. Di dalam pengembangan bahasa banyak ditemui kata-kata yang
bersinonim, ini membuktikan bahwa bahasa itu berkembang sehingga banyak kata
yang bersinonim. Begitu juga akibat perkembangan bahasa itu timbul kata-kata
baru, yang singkat dan tepat, dan mewakili kata-kata yang panjang, seperti kata
canggih, dahulu kata canggih belum ada, sekarang timbul dan mewakili kata-kata
yang panjang. Cukup kita mengatakan canggih saja, di dalam dunia modern, masa
kini. Selanjutnya kata rekayasa, dahulu kata rekayasa tidak ditemukan, sekarang
timbul untuk mewakili kata-kata yang panjang yaitu penerapan kaidah-kaidah
ilmu seperti perancangan, membangun, pembuatan konstruksi.
Selanjutnya kata monitor atau memantau dahulu kata monitor (memantau)
belum ada, sekarang timbul dan mewakili kata-kata yang panjang, yaitu
mengawasi, mengamati, mengontrol, mencek dengan cermat, terutama untuk tujuan
khusus.
Struktur kalimat juga
berkembang sesuai dengan ilmu pengetahuan yang meningkat.
Contoh : Dahulu
struktur kalimat mempunyai pokok, sebutan, objek, sekarang timbul subjek,
predikat, keterangan dan ada lagi frase benda, frase kerja, dan frase
keterangan. Ada lagi paradigma baru seperti kata pemimpin, dengan pimpinan,
yang mempunyai makna berbeda. Pemimpin adalah orang yang memimpin, sedangkan pimpinan
adalah orang yang dpimpin. Selanjutnya kata simpulan yang benar dari kata
kesimpulan. Simpulan itu adalah akhir dari pembahasan. Kata keterangan dengan
terangan yang betul adalah terangan. Jadi makin banyak perubahan atau
perkembangan bahasa itu akibat ilmu pengetahuan tentang bahasa yang
meningkat.
Ada juga kata-kata
yang timbul pada saat ini tetapi tidak diterima oleh masyarakat seperti kata
sangkil dan mangkus dalam bahasa Inggris effektif dan eftsien, masyarakat lebih
menerima kata berhasil guna, dan berdaya guna. Begitu juga singkatan-singkatan
atau akronim sering terjadi pada masyarakat masa kini.
Contoh :
OTISTA, Obrolan Artis dalam Berita
KISS, Kisah Seputar Selebritis
Selanjutnya masalah hukum DM (Diterangkan,
Menerangkan).
Bahasa Indonesia Hukum DM
Contoh : Rumah putih ( D M )
Bahasa Inggris mempunyai Hukum MD
Contoh : White house ( M D )
Dahulu terdapat kata Sarjana Wanita ini
mempunyai hukum MD, muncul
paradigma baru menjadi
Wanita Sarjana menjadi hokum D M
Yang betul adalah Wanita Sarjana, karena
Bahasa Indonesia mempunyai
Hukum DM. Ini semua karena ilmu pengetahuan
yang semakin meningkat.
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan :
1.
otak adalah organ tubuh akal. Artinya akal itu sendiri
terdapat di dalam otak seseorang yang digunakan untuk berfikir dan berdasarkan
pemikiran itu maka lahirlah suatu ide atau gagasan mengenai suatu masalah yang
yang dipikirkan.
2.
Filsafat bahasa adalah pengetahuan dan penyelidikan dengan akal
budi mengenai hakekat bahasa, sebab, asal, dan hukumnya.
3.
Peranan filsafat bahasa dalam
pengembangan ilmu bahasa sangat penting. Filsafat bahasa ini mempunyai
kekhususannya, yaitu masalah yang dibahas berkenaan dengan bahasa,yaitu
ungkapan-ungkapan bahasa yang mempunyai arti. Di dalam pengembangan bahasa peranan filsafat
bahasa cukup jelas, akibat banyaknya timbul kata-kata baru, sinonim, struktur
kalimat, singkatan (akronim) dan kaidah-kaidahnya. Ini semua karena ilmu
pengetahuan yang semakin meningkat pada saat ini, dan banyak timbul paradigma
baru.
Sehingga antara akal dengan bahasa itu
merupakan satu kesatuan yang padu dan tak terpisahkan. Karena akal yang akan
berfikir dan menghasilkan suatu ide atau gagasan yang dapat diketahui oleh
orang lain melalui bahasa yang disampaikan. Dan sebaliknya suatu ide atau
gagasan dalam pikiran tanpa disampaikan melalui bahasa maka tidak akan pernah
diketahui oleh orang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Kaelan M.S. 1998. Filsafat Bahasa, Yogyakarta:
Penerbit Paradigma.
Wicoyo Joko. A. 1996. Filsafat Bahasa Biasa
Dan Tokohnya, Yogyakarta: Penerbit Liberty.
Dra. Salliyanti, M.Hum. 2004. Filsafat,Universitas Sumatera
Utara : Medan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar